Temui aku di Telaga

Hari itu, sabtu menurut tanggalan masehi adalah 31 Desember 2016 tapi menurut tanggalan islam 1 rabiul akhir 1438Hijriah..
Kajian di Masjid Al Ukhuwah Diisi Oleh Ustad Syafiq Bin Riza Basalamah Penyelenggaranya Yayasan Tarbiyah Sunnah Bandung

Kajian di buka tentang keadaan sekarang yang kita penduduk suatu negri dengan pemeluk islam di sini tapi tidak kelihatan keislamannya, contoh kecil kalender masehi, banyaknya patung dan perayaan-perayaan yang bukan hari besar umat Islam, Pemakaian kerudung untuk kaum wanitanya pun baru booming pad atahun 1990-an (dan pada masa itu saya mulai berkerudung pula).

spesifik tentang kalender ini ayatnya ada di AT-Taubah: 36


إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
36. Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah[1] ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah[2] pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi[3], di antaranya ada empat bulan haram[4]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu[5] dalam (bulan yang empat) itu[6], dan perangilah kaum musyrikin semuanya[7] sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya[8]. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa[9].

[1] Yakni dalam qadha’ dan qadar-Nya.
[2] Maksudnya dalam ketetapan qadari (ketentuan sejak zaman ajali)-Nya.
[3] Dan diperjalankan-Nya malam dan siang serta ditentukan waktu-waktunya lalu dibagi-Nya menjadi dua belas bulan.
[4] Yaitu bulan Rajab, Zulkaidah, Zulhijjah dan Muharram. Bulan ini dinamakan bulan haram (suci) untuk memperkuat kesuciannya dan haramnya berperang di bulan itu.
[5] Maksudnya janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang atau melakukan maksiat pada bulan itu karena dosanya lebih besar, termasuk menganiaya diri adalah melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan.
[6] Dhamir (kata ganti) dalam kata “fiihinna” kembalinya bisa kepada dua belas bulan itu atau kepada empat bulan itu. Jika kembalinya kepada dua belas bulan itu, maka maksudnya Allah Ta’ala menjadikan bulan-bulan itu sebagai ukuran waktu bagi hamba dan agar diisi dengan ketaatan dan sikap syukur kepada-Nya serta dijadikan-Nya untuk maslahat hamba, oleh karena itu hendaknya mereka berhati-hati dengan tidak berbuat zalim di bulan-bulan itu. Dhamir tersebut bisa juga kembalinya kepada empat bulan haram, yakni sebagai larangan bagi mereka berbuat zalim di bulan itu meskipun kezaliman di bulan apa saja terlarang, namun di bulan-bulan itu lebih terlarang lagi, termasuk di antara yang terlarang itu adalah berperang di bulan itu menurut mereka yang berpendapat bahwa berperang pada bulan haram tidak dimansukh keharamannya berdasarkan nash-nash umum yang melarang berperang pada bulan itu. Namun di antara ulama ada pula yang berpendapat, bahwa keharaman berperang pada bulan-bulan itu sudah mansukh berdasarkan keumuman ayat, “Wa qaatilul musyrikiina kaaffaf…dst.” Yakni perangilah semua orang musyrik dan kafir.
[7] Kata-kata “semuanya” atau kaffah bisa maksudnya semua orang musyrik atau kafir, dan bisa sebagai hal (keadaan), yakni perangilah orang-orang musyrik dalam keadaan bersama-sama oleh semua kaum mukmin. Namun makna seperti ini mansukh dengan ayat, “wa maa kaanal mu’minuuna liyanfiruu kaaffah…dst” (surat At Taubah: 122)
[8] Pada semua bulan.
 Diambil Dari http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-at-taubah-ayat-36-49.html

Lalu Ustad bertanya berapa luas pintu syurga, jamaah menjawab seluas antara mekah dan hajar atau mekah dan busro (kurang lebih 1000KM)
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَا بَيْنَ الْمِصْرَاعَيْنِ مِنْ مَصَارِيعِ الْجَنَّةِ لَكَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَهَجَرٍ أَوْ كَمَا بَيْنَ مَكَّةَ وَبُصْرَى

“Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya! Sungguh jarak antara dua pintu (yang ada daun pintunya) dari pintu-pintu surga seperti antara Makkah dengan Hajar, atau seperti antara Makkah dengan Bushra.” (HR. Muslim no. 287) 
Tentu dikarenakan kita semua menginginkan dan merindukan syurga, jalan menuju ke sana panjang, dan melalui beberapa tahap, termasuk ujian didunia, alam kubur lalu dibangkitkan, al haudh/telaga, mizan, siroth
Al haudh/Telaga ini maksudnya telaga yang menanti disana adalah Rosullullah dan hanya kaum nabi Muhammad sallallohualaihisalam yg bisa minum disana untuk persiapan perjalanan panjang menuju mizan (timbangan amal baik dan buruk), Luasnya telaga ini 1 bulan perjalanan. dan ada beberapa golongan umat nabi Muhammad tapi tidak bisa meminum air di Telaga nya:
 1. Murtad semasa Rosullullah
 2. Murtad Setelah Rosullullah Wafat
 3. Orang Yang munafik, ciri-ciri orang yang munafik adalah jika berbicara dusta, jika di amanahi dia khianat, jka bertengkar dia melampaui batas,jika berjanji dia ingkar,malas dan riya dalam beribadah (shalat yang orang munafik jarang laksanakan yaitu pada subuh dan isya), sedikit berdzikir, mempercepat shalat,mencela dan mengcaci kehormatan orang-orang shaleh,mengolok2 alquran sunnah dan rasul, bersumpah palsu,tidak mau berinfak, tidak peduli dengan nasib sesama kaum muslimin,suka menyebarkan kabar dusta, mengingkari takdir,sering meninggalkan shalat berjamaah, berbuat kerusakan di bumi dengan dalih mengadakan perbaikan,tidak sesuai zahir dan bathin,takut terhadap kejadian apa saja,beruzur dengan dalih dusta,sombong dalam berbicara, dll...
 4.orang orang yang merubah sunnah dan petunjuk nabi
5.pelaku dosa-dosa besar yang dilakukan secara terang-terangan, dosa besar itu sebagai berikut:syirik,mencuri,membunuh, berzina,meminum khamr, meninggalakn rukun islam yang lima, dan ada 70 dosa lainnya




 

Komentar